Header Ads

Negara Tidak Boleh Kalah dengan Premanisme: Pernyataan Tegas Tim Hukum Firsa Efri Saat Konferensi Pers

Abdul Aziz Dkk, Selaku Tim Hukum Firsa- Efri                     saat melakukan konferensi Pers

lintasdaerah.com//  Muratara – Kamis (03/10) Tim Hukum pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Muratara Firsa dan Efriansyah menyampaikan pernyataan tegas bahwa negara tidak boleh kalah dengan premanisme dalam proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). 

Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers yang digelar di Posko Muara Rupit hari ini, merespons berbagai aksi intimidasi dan kekerasan yang terjadi selama masa kampanye, termasuk penyerangan terhadap posko Tim Trabas pendukung Firsa Efri beberapa waktu yang lalu.

Juru bicara Tim Hukum, Abdul Azis.SH, menekankan bahwa kekerasan dan premanisme yang terjadi di Muratara mengancam demokrasi dan keamanan publik. "Negara harus hadir dan memastikan bahwa kekerasan seperti ini tidak dibiarkan. Premanisme tidak boleh menguasai ruang politik. Negara tidak boleh kalah dengan premanisme," tegasnya.

Dalam pernyataannya, tim hukum menyoroti beberapa insiden kekerasan yang ditujukan kepada para pendukung Firsa Efri, termasuk penyerangan terhadap posko Trabas dan ancaman yang dialami oleh warga yang mendukung paslon tersebut. "Kami akan terus mendampingi korban untuk mengikuti perkembangan atas kejadian intimidasi dan kekerasan ini yang sudah dilaporkan kepada aparat berwenang. Namun, respons yang lambat dan belum adanya tindakan tegas membuat situasi semakin berbahaya," ungkap Abdul Aziz 

Tim Hukum Firsa Efri menegaskan bahwa pemerintah dan aparat penegak hukum harus segera mengambil langkah konkret untuk memastikan keamanan dan keadilan dalam Pilkada. Mereka menuntut agar aparat kepolisian, dan instansi terkait lainnya segera turun tangan untuk menindak tegas pelaku kekerasan.

"Jika premanisme dibiarkan berkembang, masyarakat akan merasa terintimidasi dan takut menggunakan hak pilih mereka. Ini tidak hanya merusak proses Pilkada, tetapi juga menodai prinsip demokrasi. Pemerintah harus hadir untuk melindungi warga negara dari segala bentuk ancaman," ujar Abdul Aziz 

Lebih lanjut, tim hukum menegaskan bahwa Firsa Efri dan para pendukungnya tidak akan terintimidasi oleh ancaman premanisme dan akan terus berjuang secara sah untuk memastikan Pilkada Muratara berjalan dengan jujur dan adil. Mereka mengajak semua pihak untuk menolak segala bentuk kekerasan dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

"Kami meminta semua elemen masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Firsa Efri berkomitmen untuk terus melangkah dengan cara-cara yang sesuai dengan hukum, dan kami yakin kebenaran akan menang," tambah Abdul aziz.(Tim)




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.